Rabu, 22 April 2009

Apa itu PCB?


Printed Circuit Board (PCB), atau dalam bahasa Indonesia ‘Papan rangkaian tercetak’; lebih afdol PCB saja, istilahnya adalah suatu tempat meletakkan komponen-komponen elektronik dan menyambungkannya sesuai dengan rangkaian yang dikehendaki dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Cara meletakkan komponen elektronik di PCB ditemukan tahun 50 an (sudah lama ya?), oleh seseorang berkebangsaan Austria bernama Paul Eisler (saya lihat di wikipedia), sebelumnya wah, mestinya disambung-sambungkan dengan kawat, betapa rumitnya, tetapi ditahun itu tentunya belum ada motherboard P4, bisa dibayangkan bila rangkaian serumit motherboard disambungkan menggunakan kawat-kawat.

PCB buatan pabrik, seperti motherboard komputer, waduh, tidak mungkin dibuat dirumah dengan cara manual, itu jalurnya hanya setebal rambut, apalagi pcb nya multi layer, diatas, dibawah dan ditengah, makanya kalau ada motherboard komputer rusak, paling gampang adalah ganti total, tidak mungkin men’trace’ kerusakan atau putusnya jalur-jalur PCB.

PCB Polos, belum ada jalurnya, nama sebenarnya adalah Cooper Clad Board (CCB), terdiri dari lapisan tipis tembaga yang diletakkan di media isolator, bahan FR4 (Flame Retardant 4), FR2, atau epoxy. Tentunya bahan isolator ini harus diperhatikan apabila rangkaian akan bekerja di frekuensi tinggi (efek kapasitansi), atau bermain di tegangan tinggi (efek resistansi). Apabila digunakan untuk hobby rangkaian sederhana, frekuensi audio, tegangan rendah, cukup digunakan pcb type yang banyak dijual dipasaran, berwarna coklat. Untuk PCB yang baru, biasanya mulus, cukup dibersihkan dengan sabun atau larutan pencuci piring, setelah kering jangan kena tangan, karena tangan ada keringat atau lemak yang bisa mengganggu proses pembuatan PCB nantinya. Untuk yang benar-benar kotor atau ada karat tembaga, bisa diampelas dengan ampelas paling halus, atau digosok dengan metal polish seperti braso, kit, dsb.

Dari dimensinya dipasaran banyak ukuran CCB ada yang bahan isolator tipis, ada yang tebal, ukuran biasanya 10×20 cm, tetapi ada juga ukuran meteran, seperti kalau kita membeli multiplex, terus dipotong-potong sendiri. Untuk ukuran yang besar bisa digunakan cuter, memang agak susah, tetapi yang kecil-kecil lebih mudah dipotong menggunakan gergaji triplex, dengan mata gergaji emas, lebih mudah daripada menggunakan mata gergaji triplek biasa.

Pengantar

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Kenangkenung elektronik memberikan sedikit pengetahuan dan trik pada mereka yang berkeinginan atau memang sudah hobi dibidang elektronika, berguna bagi siswa smp,sma, smk, stm, perguruan tinggi dan siapa saja yang ingin utak atik dibidang elektronika praktis. Ada yang sederhana bagi pemula, ada yang sedang-sedang saja dan ada advance, ada rangkaian analog, digital biasa, membuat PCB, ada mikrokontroler, percobaan sederhana, aplikasi praktis yang berguna hingga aplikasi di industri. Tetapi mohon bersabar, blog ini sedang dibangun dan saya lagi belajar wordpress, jadi pelan-pelan asal nanti bisa komplet.

Orang hidup sebaiknya punya hobi yang baik, syukur berguna bagi orang lain atau menghasilkan pendapatan tambahan, tanpa hobi, hidup sunyi, apalagi nanti kalau sudah pensiun, ditinggal anak-anak yang sudah pada kerja…

Atas dasar itulah kiranya, pengetahuan dari hobi saya, saya berikan kepada orang lain, tentu saja hobi saya ini ditunjang dari banyak hal, diantaranya sekolah.

Semoga berguna.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Saya, Kenung, sedikit tahu tentang elektronika dan ingin berbagi.
Tinggal di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, wis mesti aku wong jowo.